Adapun 10 lokasi yang digenjot meliputi Danau Toba Sumut, Kepulauan Seribu Jakarta, Gunung Bromo Jatim, Labuan Bajo NTT, Mandalika NTB, Morotai Maluku, Yogyakarta, Wakatobi Sulawesi Tenggara, Belitung Babel, Tanjung Lesung Banten.
Menyikapi upaya ini, Moh.Rosyid, pemerhati sejarah dari STAIN Kudus, mengharap pada Pemkab Kudus Jateng agar potensi wisata alam dan religi di Kudus pada penganggaran tahun 2016 lebih memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan dan aspek iklan/publikasi.
“Publik lazimnya hanya mengenal wisata religi di Kudus hanya yang favorit. Padahal, potensi Kudus sangat potensial tapi belum tergarap,” katanya.
Beberapa objek wisata Kudus di antaranya Masjid Wali, Puncak 29 di Desa Rahtawu, Makam Syekh Sadzali di Rejenu, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Sendang Alam dan Gua Tua peninggalan Sunan Kalijaga di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kampung Samin di Dukuh Kaliyoso, Desa Karangrowo dan Desa Larekrejo, Kecamatan Undaan, situs fosil makhluk purba di Desa Terban, kebun kopi di Gunung Muria, dan jajanan khas lentog Kudus.
“Aset tersebut perlu diperhatikan kelayakan infrastrukturnya agar calon wisatawan mudah mengaksesnya. Di sisi lain, publikasi di media on line perlu digencarkan. Upaya tersebut diharapkan mampu menambah jumlah wisatawan yang datang berimbas dapat dijadikan pangsa pasar hasil industri Kudus. Secara otomatis menggairahkan perekonomian rakyat,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sobat! Komentar anda sangat berguna....